NIKMAT YANG MANA LAGI ??
Hei, malam ini dingin,
Tapi tak apa, semoga hanya malamnya saja yang dingin, namun tidak dengan kamu.
Apa kabar kamu hari ini? Aku harap baik – baik saja.
Jika kamu tanya padaku, aku sungguh baik – baik saja.
Malam ini, aku coba renungkan beberapa hal, bukan tentang percintaan ataupun pekerjaan, tapi tentang nikmat yang kadang tidak pernah aku sadari, tentang nikmatnya sebuah rejeki. Akhir-akhir ini banyak hal kian datang dan pergi dari hidupku, entah datang untuk memberi pelajaran dan pergi untuk memberi kenangan. Bagiku, tidak hanya manusia yang bisa datang dan pergi dalam kehidupan seseorang, tapi begitupun juga dengan rezeki. Sama halnya seperti seseorang ia bisa tetap tinggal jika kamu perjuangkan, dan bisa jadi pergi jika kamu abaikan. Rejeki memang patut diperjuangkan, dikejar, dan dijaga. Dikejar dan diperjuangkan? Jangan bingung !! hal ini sesimpel kamu rela berkeringat untuk mendapatkan sesup nasi, apa kamu setuju? Lalu bagaimana dengan mengabaikan rejeki ?? Tunggu dulu, biar kuberitahu maksudku, yaitu saat kita tidak memanfaatkan rejeki kita dengan baik, membiarkan orang lain tidak bisa menikmati sebagian dari haknya. Ini sih opini, kamu boleh tidak setuju.
Sempet searching beberapa definisi rejeki sih, katanya rejeki itu adalah segala hal yang bermanfaat yang datang ke makhluk Tuhan YME. Nah tapi sebagian orang menurutku suka salah nih buat ngedefinisiin rejeki itu sendiri. Sama halnya seperti aku dulu, aku sel aku entah dalam bentuk apapun. Padahal kenyataannya ga cuma itu aja, contoh hal rezeki dalam hal lainnya seperti :
-
Diberi kesehatan sehingga dapat melakukan aktivitas
-
Diberi keluarga yang lengkap dan menyayangi kita dengan tulus sepenuh hati
-
Dikelilingi orang-orang baik yang akan selalu menuntun kita ke jalan yang lurus
-
Diberi pekerjaan yang sesuai passion dan lingkungan kerja yang supportive
-
Hujan turun saat kita baru saja sampai rumah, so kita tidak sempat basah terguyur hujan
-
Mendapat voucher ojek online saat kita sedang berhemat
-
Mendapat makan gratis berupa traktiran teman saat kita berencana tidak akan makan karena uang yang terbatas
Pasti pernah kan dapat satu atau dua hal diatas? Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?
Iya, selayaknya manusia biasa yang tidak pernah puas dan selalu fokus pada hal yang besar, nikmat – nikmat seperti ini memang tidak pernah terlihat. Nikmat yang seharusnya membuat kita bersyukur, justru membuat kita mengejar sesuatu yang bukan milik kita. Tulisan ini tidak ditujukan kepada siapapun, termasuk kamu yang sedang membacanya, namun untuk diriku sendiri yang semakin hari semakin menyadari jika rezeki itu memang sudah ada yang mengatur. Yaps, benar. Setiap orang itu punya tempat dan rezekinya masing-masing. Lalu,
Apalagi yang kau cari?
Apakah hanya semata nikmat duniawi?
Atau kah janji pada Illahi?
Bangkitlah, bukalah matamu...
Tolehlah sekitarmu...
Nikmati rejekimu...
Ambil yang halal bagimu...
Dan bagilah yang bukan hakmu…
Jika kamu belum begitu,
Tak ada masalah bagiku,
Karena kamu yang menentukan jalanmu,
Untuk menikmati hidupmu,
Jangan jadikan kenikmatan orang lain sebagai standar kebahagiaanmu,
Tapi jadikan syukurmu sebagai tanda kenikmatan duniamu,
Jangan bersedih karena tidak bisa menjadi kaya hari ini,
Tapi bersyukurlah karena masih bisa bernafas esok hari,
Mari cari dan nikmati rejeki yang sudah dibagi,
Komentar
Posting Komentar