Take your time Dear
Segala bentuk kegiatanmu dan kegiatanku telah mengubah jarak menjadi lebih jauh. Tapi baiklah, aku terima. Segala bentuk hobimu dan hobiku yang berbeda kian menambah jarak bagi kita. Dan lagi-lagi jarak itu menambah, dan makin bertambah, bahkan terus menambah saat kepercayaan dan harapan kita satu sama lain mulai memudar. Apa kabarmu hari ini? Apa saja yang kau lakukan? Sudahkah kau makan? Sudahkah kau salat? Sudahkah kau mengerjakan tugasmu? Kalimat demi kalimat kutuliskan rapi dan kupertanyakan padanya, tetapi mungkin itu hanya celotehan biasa. Mungkin bagimu itu sungguh mengganggu, mengusik telinga dan menodai pikiran dan kegiatanmu hari itu. Tetapi sayang, bagiku tidak. Bagiku, jawaban darimu lah yang selalu kutunggu di setiap detiknya. Sapaan bahagialah yang selalu aku nantikan di sepanjang waktuku. Tetapi apa boleh buat, jika kini semuanya telah kau anggap berbeda. Apa daya, aku hanyalah seseorang yang selalu merindukanmu dan ingin tahu kabarmu. Mungkin benar, bagimu ini ...