Jatuh Cinta Seorang Paragonian
Hallo, apa kabarmu hari ini? Semoga sedang baik-baik saja. Hei kamu, pernahkan kamu merasakan jatuh cinta? Jika kamu bingung apa jatuh cinta itu, coba biar kubocorkan sedikit. Dalam sebuah artikel epsikologi, Abraham Maslow mengartikan cinta sebagai proses aktualisasi diri yang mana dapat membuat orang melahirkan berbagai tindakan yang kreatif dan produktif. Dari pernyataan ini aku yakin jika setiap orang pernah mengalaminya. Atau mungkin kamu pernah merasakan jatuh cinta namun bukan pada sosok manusia, melainkan pada hal yang baru dan pada sebuah cerita atau perjalanan hidup yang bisa membuatmu berapi-api dalam menjalani hidup? Jika belum, mungkin setelah membaca ini kamu akan setuju denganku bahwa jatuh cinta begitu hebatnya, bisa datang kapanpun dan darimanapun tanpa kamu benar-benar menyadarinya. Kamu hanya tau, kamu begitu nyaman dan tidak ingin cepat-cepat mengakhirinya.
Aku Naya, seorang karyawan swasta yang saat ini sedang berada jauh dari keluarga untuk mengabdi di sebuah perusahaan yang tidak pernah berhenti membuatku terpana. PT. Paragon Technology and Innovation namanya. Sebuah perusahaan lokal yang berdiri sejak tahun 1985. Tidak pernah terlintas dibenakku sebelumnya untuk bisa bergabung di sebuah perusahaan FMCG yang memproduksi kosmetik. Masuk dalam list perusahaan impianku pun juga tidak karena sejujurnya aku belum pernah mendengar nama perusahaan ini. Entah apa yang membuatku bisa bergabung disini, tapi aku yakin dan percaya bahwa Tuhanlah yang sudah menuntunku.
PT. Paragon Technology and Innovation, yang biasa disebut Paragon mungkin bukan perusahaan impian banyak orang dahulunya, karena tidak banyak yang tau mengenai perusahaan ini. Namun 4 tahun belakangan ini, perusahaan ini semakin dikenal dengan berbagai nilai-nilai dan kegiatan bermanfaat yang sering dilakukan. Mulai dari kegiatan CSRnya, pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, dan juga melalui kegiatan promosinya yang selalu membuat banyak orang terkagum-kagum. Bagaimana awal ceritaku dengan tempat kerjaku kali ini? Baiklah, mari kita mulai.
Aku mengenal perusahaan ini dimulai dari ajang pencarian sponsor untuk mendukung acara dikampusku dan kebetulan salah seorang dosen yang mengusulkannya. Waktu berlalu begitu saja dan tanpa sengaja setelah itu aku jadi sering menghadiri beberapa seminar ataupun acara-acara yang diselenggarakan oleh Paragon. Aku rasa hal ini juga didorong oleh rasa penasaranku dengan perusahaan yang mengedepankan sistem kekeluargaan.
Berawal dari seleksi yang cukup ketat, yaitu terdiri dari tes tulis dan interview masing-masing sebanyak 2x, alhamdulillah aku mampu menembus benteng seleksi yang diidamkan banyak orang ini. Aku percaya ada campur tangan Tuhan didalamnya hingga akhirnya Senin, 4 November 2020 adalah hari pertamaku menjadi seorang karyawan swasta. Di hari itu juga aku semakin jatuh cinta dengan perusahaan ini. Perusahaan yang menerapkan visi dan misi, serta nilai-nilai yang selaras dengan prinsip hidupku. Ketuhanan, keteladanan, kekeluargaan, tanggung jawab, fokus pada pelanggan, dan inovasi. Its coming back to me you know, aku merasakan kehangatan sebuah keluarga dari orang yang tidak sedarah. Aku merasa bertemu dengan orang-orang yang mirip denganku, mungkin karena ada nilai-nilai yang sepaham dari yang kami anut. Bahkan aku merasa dianggap dan dijaga sejak hari pertama bekerja. Aku disambut dengan baik, tidak dipandang sinis layakanya saingan baru bagi karyawan lainnya, tidak pula menerima kalimat perintah layaknya atasan dan bawahan. Tapi aku merasa diperlakukan layaknya seorang anak baru yang sedang diarahkan dan diperhatikan oleh saudara kandungnya.
Terlebih saat ini perusahaan sedang mengutusku bertugas di Makassar, jauh dari keluarga dan entah sampai kapan aku akan berdiam disini. Namun teman-teman disekelilingku terus membantuku untuk merasa nyaman dan aman. Mereka memperlakukanku seperti saudara sendri. Kekeluargaan itu sangat terasa, bahkan untuk anak rantau sepertiku pun merasa terbantu dengan adanya keluarga baru ini. Masa-masa jauh dari orang tua ini yang makin membuatku bersyukur karena jauh dari keluarga namun tidak pernah merasa kesepian.
Jadi semua pekerjaan yang tadinya terasa berat bisa dijalankan dengan lebih ringan dengan tipe teman kerja seperti ini. Paragonian, begitulah istilah lain untuk menyebut karyawan paragon, mereka tidak kalah hebat dengan teman-teman SMAku dulu. Tidak hanya pintar, tapi mereka juga supportive dengan lingkungan kerjanya. Kami tumbuh dan berkembang bersama-sama. Kami selalu diberi kesempatan untuk belajar, untuk mencoba, dan untuk menggapai apa yang kita inginkan.
Jatuh cintaku pada perusahaan ini ternyata tidak hanya terjadi di pada pandangan pertama, karena nyatanya semakin kujalani hari-hariku bekerja disini, semakin aku jatuh cinta. Jatuh cinta seorang paragonian yang tidak ada habisnya. Terima kasih Paragon sudah memberiku ruang dan kesempatan untuk terus tumbuh, terus belajar, dan jatuh cinta lebih dalam denganmu. Kamu tidak perlu tau sedalam apa kekagumanku padamu, aku hanya berharap akan semakin banyak orang yang mencintaimu, mencintai nilai-nilaimu, ketulusanmu dalam berbagi, dan juga mimpimu.
Hei kamu, siapapun kamu yang membaca ini. Aku tidak memaksamu untuk mengikutiku mencintai hal yang sama denganku. Biarkan aku menunggu ceritamu jika kamu sudah ada ditempat yang sama denganku!
Epsikologi, 2019, Psikologi Cinta : 5 Pengertian, Teori, Manfaat dan Dimensinya, https://epsikologi.com/psikologi-cinta/
Komentar
Posting Komentar