Belajarlah Pada Mereka

Siapa yang pernah menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat? Siapa juga yang mampu menjalankan dan memberhentikannya? Katanya, waktu itu jahat, tidak pernah memberi toleransi. Saat kita berada di zona nyaman, kita sealu mengharapkan perpanjangan waktu, tapi waktu tak dapat mengabulkannya. Begitu juga sebaliknya, jika kita berada di titik jenuh, justru kita menginginkan waktu itu cepat berakhir, tapi lagi-lagi waktu tidak dapat mengabulkannya lagi. Bukankah begitu?
That’s not the point, mau terima atau tidak kita harus menuruti apa yang diberikan oleh waktu. Waktulah yang membawa kita ke tahun ini, hari ini, bahkan detik ini. Walaupun terkadang kita tidak bisa mengerti, haruskah kita berterima kasih pada waktu atau bahkan kita harus marah pada waktu karena telah membawa kita ke detik ini.
Tapi mengapa terkadang kita masih jauh dari pikiran pikiran orang dewasa itu? Orang yang mampu menghadapi berbagai hal klasik yang terlihat tak pernah asd ujungnya? Mengapa mereka mampu mengendalikan jiwa dan raga mereka yang terkadang terus berontak? Mengapa pula orang dewasa itu mampu menahan amarah mereka padahal hati ingin meledak rasanya?
Aku tak mampu menjalani ini sendirian. Aku butuh penuntun, penuntun yang mampu menggiringku setiap saat dan setiap waktu. Aku butuh itu. Bukan segudang harapan yang terus menumpuk hingga aku lelah menopangnya. Beban ini berat, sungguh berat. Tetapi adakah yang percaya? Tidak, mereka tak mungkin percaya karena mereka tak merasakannya. Lalu? Belajarlah dari orang dewasa yang mampu menahan beban itu tanpa bersua di hadapan orang lain. Belajarlah pada mereka yang telah mengantongi seribu kisah dan kasih itu. Belajarlah lagi dan belajarlah terus pada mereka. Belajarlah lebih dewasa lagi.

Komentar